Sunday, 6 November 2016

proposal kerja praktek teknik pertambangan

      

    
                   

A.                Latar Belakang
Perkembangan industri secara global terus berkembang, dari tahun ke tahun dirasakan terus meningkat bukan hanya pada negara berkembang seperti Indonesia melainkan juga yang terjadi pada negara-negara maju. Peningkatan yang signifikan ini tidak terlepas dari kebutuhan manusia yang tak terbatas oleh dimensi waktu. Hal ini tidak lain untuk menunjang personaliti dan kebutuhan komunitas manusia itu sendiri.
Kebutuhan akan kualitas sumber daya manusia yang memiliki bakat dan kemampuan yang memadai sangat dibutuhkan baik dalam bangku perkuliahan maupun di lapangan seperti yang diharapkan baik mahasiswa maupun dosen pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo.
Oleh karena itu, kurikulum pendidikan yang berlaku di Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo, mewajibkan setiap mahasiswa untuk melakukan kegiatan Kerja Praktek di perusahaan maupun instansi yang berkecimpung dalam dunia Pertambangan sebagai salah satu syarat didalam menyelesaikan studi starata I (S1). Selain itu, hal ini dapat dijadikan sebagai spesifikasi dari penelitian mahasiswa itu sendiri.
Berdasarkan atas berbagai pertimbangan yang telah dikemukakan diatas, dengan ini saya bermaksud untuk melaksanakan Kerja Praktek pada perusahaan yang Bapak pimpin. Oleh karena itu, besar harapan saya agar kiranya perusahan dapat membantu kami dalam menyelesaikan pendidikan sebagai calon sarjana Teknik Pertambangan.

B.                 Maksud Dan Tujuan
Maksud dari Kerja Praktek ini adalah merupakan bentuk partisipasi mahasiswa dalam pendidikan non formal dalam penyelesaian program strata satu (S1) pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo. Tujuan dari Kerja Praktek adalah :
1.      Diharapkan dengan melakukan Kerja Praktek ini, mahasiswa dapat melihat langsung aplikasi berbagai teori yang didapatkan pada bangku kuliah, serta dapat membantu perusahaan dalam bidang tersebut, dan dapat beradaptasi langsung dengan dunia nyata tentang industri Pertambangan.
2.      Mengetahui secara langsung bentuk, fungsi maupun cara kerja dari Peralatan Tambang tentang alat muat dan angkut yang digunakan.
3.      Sebagai bekal dimasa depan dan menambah wawasan dan kemampuan bagi mahasiswa dalam pengoptimalan pengetahuan serta pengalaman kerja di lapangan.
4.      Dapat menyelesaikan studi strata satu (S1) pada jurusan teknik Pertambangan Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo.

C.           Nama Kegiatan
 Kerja Praktek yang dilaksanakan pada PT. TAMBANG BUMI SULAWESI (TBS) terletak di Desa Pongkalaero Kecamatan Kabaena Selatan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Sasaran yang diharapkan dapat tercapai dari pelaksanaan kerja praktek ini yaitu mahasiswa kerja praktek dapat mengetahui dan memahami tentang pengolahan bijih nikel laterite yang dilakukan pada PT. TAMBANG BUMI SULAWESI (TBS) Kecamatan Kabaena Selatan.
D.                Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dikerjakan disesuaikan dengan persetujuan dan kesepakatan dengan pihak perusahaan, dengan topik utama adalah Peralatan Tambang pada PT. TAMBANG BUMI SULAWESI.
E.                 Landasan Teori
PT. TAMBANG BUMI SULAWESI (TBS) terletak di Desa Pongkalaero Kecamatan Kabaena Selatan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Sistem penambangan yang dilakukan pada PT. TAMBANG BUMI SULAWESI (TBS) menggunakan sistem penambangan terbuka Peningkatan produktivitas pengupasan overburden akan sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan produksi Nikel pada PT. TAMBANG BUMI SULAWESI. Makin cepat kegiatan pengupasan overburden, maka kegiatan selanjutnya akan semakin cepat terlaksana.
Produktivitas nyata dari peralatan mekanis yang digunakan sering tidak tercapai dengan target produksi secara teoritis. Hal ini dipengaruhi oleh efisiensi kerja dan juga keserasian kerja dari peralatan mekanis yang digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan evaluasi kebutuhan alat pada kegiatan pengupasan overburden di front penambangan PT. TAMBANG BUMI SULAWESI.
Peralatan mekanis yang digunakan unuk melakukan kegiatan pengupasan overburden PT. TAMBANG BUMI SULAWESI (TBS) adalah excavator komatsu PC 300, excavator komatsu PC 200, dump trucks 2060 Pi, bulldozer D65P.
Peralatan atau alat berat dalam pekerjaan banyak berkaitan dengan pemindahan tanah (earth moving) dan segala aspek yang timbul dari peralatan yang digunakan untuk memindahkan tanah tersebut. Dalam hal pemindahan tanah diperlukan beberapa jenis peralatan dan metode yang sesuai untuk pembentukan permukaan tanah pada lokasi baru tersebut.
Apabila pemilihan jenis alat berat tidak sesuai dengan kondisi material dapat berakibat tidak efisiennya alat (lost time).
1.                  Pengembangan (Swell) Dan Penyusutan (Shrinkage)
Rochmanhadi (1982), bahwa pengembangan dan penyusutan tanah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.    Pengembangan (swell)
Bila tanah mengalami perubahan atau diusik dari kondisi aslinya, bagian pori tanah akan dimasuki udara sehingga volumenya lebih besar dari keadaan asli atau bank volume. Pengembangan (swelling), dapat dihitung dengan rumus :

b.    Penyusutan (shrinkage)
Bila tanah dipadatkan, bagian udara dipaksa keluar dari pori tanah sehingga volumenya lebih kecil dari pada keadaan loose volume maupun bank volume. Penyusutan (shrinkage), dapat di hitung dengan rumus :

Dimana :
Sw : Swell = % pengembangan
Sh  : Shringkage = % penyusutan
B   : berat jenis tanah keadaan asli
L   : berat jenis tanah keadaan lepas        
C   : berat jenis tanah keadaan padat       
Cara lain adalah dengan menggunakan load faktor (LF) yaitu presentase pengurangan density material dalam keadaan asli menjadi keadaan lepas. Load faktor ditentukan sebagai berikut :
Volume tanah  asli = LF x volume tanah  lepas,  dengan  demikian :
2.                  Macam Pekerjaan Tanah
Tanah mekanis, pekerjaan tanah dapat dipisahkan menjadi beberapa kegiatan, yaitu :
a.      Pekerjaan pemotongan tanah (cutting), pekerjaan yang dimaksud mengurangi ketinggian tanah sampai dengan ketinggian yang direncanakan.
b.      Pekerjaan pemuatan (loading), pekerjaan memuat hasil pemotongan tanah ke dalam alat pengangkutan.
c.       Pekerjaan pengangkutan (hauling), pekerjaan memindahkan tanah ke tempat lain.
d.     Pekerjaan penebarang tanah (spreading), penebaran tanah untuk mendapatkan tanah yang rata.
e.      Pekerjaan pembersihan permukaan (stripping), pemotongan bagian permukaan tanag agar bersih dari rumput maupun tanah yang kurang baik.
f.        Pekerjaan pemadatan tanah (compacting), pekerjaan memadatkan tanah agar didapatkan kepadatan tanah yang disyaratkan.
g.      Pekerjaan pembasahan (watering), pekerjaan membasahi tanah agar pada pelaksanaan pemadatan diperoleh kepadatan yang maksimal dalam waktu yang singkat.
h.      Pekerjaan galian tanah (excavating), pekerjaan membuat lubang atau saluran yang lebih rendah dari permukaan tanah dimana alat tersebut berdiri. Karena sifat pekerjaannya yang berbeda-beda, maka tiap pekerjaan memerlukan alat yang berbeda pula.


3.                  Sifat-Sifat Teknis Alat-Alat Berat
Dalam diktat kuliah Peralatan Tambang Dan Penanganan Material disebutkan bahwa pada dasarnya suatu alat biasa bergerak bila mendapat gaya atau tenaga. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi gerakan alat berat, yaitu :
a.      Tahanan gelinding (rolling resistance), tahanan gelinding didefinisikan sebagai tenaga tarik yang diperlukan untuk menggerakkan tiap ton berat kendaraan termasuk muatannya di atas permukaan yang datar.

Dimana :
W           = berat kendaraan (kg)
CRR            = koefisien tahanan gelinding
b.      Landai permukan, bila kendaraan bergerak naik pada permukaan yang miring maka diperlukan tenaga tambahan agar gerakannya tetap. Tambahan tenaga tersebut kurang lebih sebanding dengan kemiringan (landai permukaan). Sebaliknya bila bergerak turun, maka tenaga yang diperlukan berkurang sebanding dengan kelandaian permukaan.
c.       Tenaga roda (rimpull), tenaga gerak yang disediakan mesin kepada roda-roda gerak suatu kendaraan beroda biasa (wheels) yang dinyatakan dalam kg atau lbs. jika dara rimpull tidak diperoleh dari spesifikasi alat, maka dapat dihitung dengan rumus :


Dimana :
Effisiensi = perbandingan daya yang dihasilkan mesin (80-85%)
Speed    = kecepatan kendaraan (mph)
HP          = horse power (daya mesin)
1 mph     = 1,14 ft/sec = 27 m/menit
d.     Tenaga tarik (draw bar pull), tenaga yang tersedia pada traktor/kendaraan beroda rantai yang dapat dihitung untuk menarik muatan disebut tenaga tarik traktor (draw bar pull), adalah tenaga yang terdapat pada gantol hook di belakang traktor tersebut, yang dinyatakan dalam kg atau lbs. Dari tenaga mesin secara keseluruhan setelah dikurangi untuk mengatasi gesekan-gesekan mekanisme traktor, untuk menggerakkan kendaraannya sendiri dan mengurangi daya guna mesin, maka sisanya dihitung sebagai draw bar pull. Draw bar pull ini besarnya tergantung jiga dari kecepatan gerak kendaraan (gear selection), untuk masing-masing gigi dinyatakan draw bar pullnya untuk kecepatan maksimal pada gigi tersebut, pada putaran mesin tertentu (rated RPM). Biasanya dalam daftar spesifikasi yang diberikan oleh masing-masing pabrik telah diperhitungkan besarnya rolling resistance sebesar 110 lbs/ton berat traktor. Jika dalam kenyataan nilai rolling resistance tersebut lebih kecil atau lebih besar, maka dapat dilakukan penyesuaian nilai draw bar pullnya.
e.      Ketinggian tempat kerja, mempengaruhi pada mesin-mesin yang mempergunakan bahan bakar. Pada waktu pembakaran diperlukan zat asam (oksigen) dari udara, karena udara mempunyai lapisan-lapisan yang mempunyai kepadatan berbeda (makin tinggi makin berkurang kepadatannya). Maka oksigen yang terdapat di lapisan tersebut juga berbeda-beda. Hal ini menyebabkan Kecepatan Pembakaran akan berkurang dan menimbulkan penurunan daya kerja mesin. Secara empiris (praktis) bias dikemukakan bahwa tenaga mesin akan berkurang sebesar 3% setiap penambahan ketinggian 1000 ft.
f.        Koefisien traksi, tenaga mesin tidak ada gunanya bila tidak ada tenaga geser antara permukaan tanah (landasan) dengan roda. Bila geseran (koefisien geser) antara roda dengan landasan kecil (licin) maka tenaga mesin hanya memutar roda di tempat itu saja. Tidak selamanya tenaga mesin bisa terpakai penuh untuk menarik kendaraan, tetapi pada kondisi tertentu tenaga mesin hanya bekerja sampai batas tertentu sudah terjadi selip.

F.               Mata Kuliah Penunjang
Materi Kerja Praktek ditunjang oleh mata kuliah yang telah di ambil sebelumnya oleh mahasiswa yang bersangkutan, yaitu Peralatan Tambang Dan Penanganan Material.
G.                Waktu Pelaksanaan
Adapun waktu Kerja Praktek ini baik mengenai lamanya maupun waktu dimulainya tergantung kepada kewenangan pihak perusahaan berdasarkan lowongan yang tersedia. Setelah di sesuaikan dengan jadwal akademik, kami mengharapkan waktu pelaksanaan Kerja Praktek ini pada bulan September 2016.
Kegiatan
Minggu Ke-
1
2
3
4
5
6
7
Persiapan







Kajian pustaka







Kegiatan lapangan







Pengolahan data







Penyusunan laporan







Seminar







Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan dari Pembimbing

H.                Lokasi Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek direncanakan pada PT. TAMBANG BUMI SULAWESI (TBS)dan penempatannya diserahkan sepenuhnya kepada kebijakan perusahaan.
I.     Peserta Kerja Praktek
Peserta Kerja Praktek terdiri dari 1 (satu) orang mahasiswa dengan curriculum vitae (CV) peserta terlampir.
J.     Penutup
        Demikian Proposal permohonan Kerja Praktek sebagai salah satu pertimbangan bagi pihak Humas Resources Departemen (HRD) TAMBANG BUMI SULAWESI (TBS), Kecamatan Kabaena selatan yang terkait. Besar harapan agar kiranya Proposal ini dapat disambut dengan senang hati. Kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin, dengan ini saya ucapkan banyak Terima Kasih.




DAFTAR PUSTAKA
Sribd, 210051287- evaluasi-kebuthan-alat
Blogspot.co.id/2013/04/makalah-produktivitas alat angkut.html













0 komentar:

Post a Comment